Sabtu, 06 September 2014

Ayo Lestarikan Hutan!

a. Apa itu Hutan?
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.

b. Berjuta Manfaat Pohon
Dari zaman purba hingga sekarang pohon banyak memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Baik manfaat langsung atau manfaat tidak langsung, artinya perlu diproses terlebih dahulu. Jika kita hitung pasti kita akan kerepotan. Karena memang teramat sangat banyak. Pokoknya ada berjuta manfaat pohon bagi manusia. Nah, berikut ini ditulis beberapa di antaranya

1.Buah yang Manis Hingga yang Asam

Manfaat utama dari pohon untuk manusia adalah buahnya. Yup, kalian semua pasti suka buah-buahan kan? Selain enak juga sumber vitamin untuk tubuh. Dimana-mana kita lihat orang menjual buah-buahan, dari yang dijadikan dengan pikulan, warung-warung kecil sampai toko-toko besar mewah ber ac. Memang buah-buahan sangat laku. Bukan Cuma yang lokal tapi juga yang import. Buah-buahan yang standard yang ada sepanjang musim adalah pisang, jeruk dan apel. Lalu ada buah musiman seperti rambutan, mangga, duku, durian, nangka, belimbing dan masih banyak lagi. Kita pun sudah terbiasa dengan buah-buahan import seperti kiwi, pear, peach, ddan strawberry. Buah-buahan memiliki aneka rasa. Mulai dari yang manis, asam, hingga campuran keduanya.
Secara fisik, buah-buahan memiliki kulit luar yang tebal dan keras. Kulit luar ini untuk melindungi isi buah yang lebih lembut atau bahkan berair. Selain dapat dimakan langsung. Buah juga bisa dinikmati setelah diolah terlebih dahulu. Buah bisa dibuat manisan, sirup, selai, bahkan gula. Buah juga bisa menjadi bumbu tambahan untuk aneka masakan lauk pauk. Jeruk limau disambal. Jeruk nipis atau belimbing untuk campuran soto dan masakan ikan adalah beberapa contoh diantaranya. Bisa juga digoreng seperti pisang, cempedak atau sukun.

2.Dari Akar Hingga Getah Pohon bisa Jadi Obat

Selain manfaat di atas, pohon juga bisa digunakan sebagai obat. Dengan kata lain, pohon-pohon tertentu atau bagian pohon bisa berguna bagi kesehatan manusia. Pengobatan tradisional masyarakat Indonesia bahan bakunya diambil dari pohon. Kulit, akar, daun, buah, bahkan batang pohonnya. Pil kina dibuat dari kulit pohon. Daun jambu biji penyembuh diare, buah belimbing untuk menurunkan tekanan darah. Buah mahkota dewa dipercaya sangat bermanfaat sebagai obat berbagai penyakit, antara lain sebagai anthistamin penangkal energi. Akar pohon mengkudu atau disebut juga pace, ternyata bisa untuk menyembuhkan sakit gigi. Akar pohon direbus kemudian ambil air nya untuk berkumur-kumur. Gatah pohon ? ya, getah pohon tertentu bisa dipakai menghentikan pendarahan. Getah pohon kamboja mengandung zat fuvoplumierin untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada luka, mengobati gusi bengkak, serta gigi berlubang. Obat-obatan tradisional ini sedang menjalani penelitian farmakologi. Sebab walaupun manfaatnya sudah terbukti belum teruji secara klinis.

3. Pohon Penghasil Minyak

Saat ini dunia sedang mencari sumber bahan bakar baru selain fosil. Salah satu yang sedang dikembangkan sekarang adalah pohon jarak. Jarak pagar Jatropha Curcas kini banyak dibudidayakan untuk diambil buahnya. Sebab biji buah jarak ternyata bisa menghasilkan minyak. Para peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyebutkan bahwa energi minyak jarak setara dengan solar. Kini beberapa pihak telah mencoba minyak jarak sebagai pengganti BBm setelah melalui beberapa proses.
Begitu juga dengan minyak atsiri yang dihasilkan dari batang dan daun pohon pala. Minyak ini digunakan dalam industri makanan kaleng, minuman dan kosmetik. Lalu, siapa yang tak kenal minyak kayu putih. Ini hasil dari pohon Melaleuca Leucadendra stn. M. Leucadendron, baik daun dan batangnya semua dimanfaatkan.

4. Perkakas Rumah Tangga

Manfaat terbesar lainnya dari sebuah pohon adalah kayu. Kayu pohon banyak dibuat peralatan dan perabot rumah tangga. Kursi, lemari, meja dan tempat tidur yang berkwalitas baik dibuat dari kayu jati. Selain itu ada juga kayu sungkai, Jati Belanda atau kayu sengon. Dalam membangun rumah, kayu pun jadi bahan utama. Dibuat kusen, pintu jendela kerangka rumah, kuda-kuda dan wuwungan atap. Ada kayu yang sifatnya keras, seperti kayu besi Maluku Eusideroxylon Zwageri dan kayu besi Kalimantan. Tak lapuk oleh air, semakin lama semakin keras. Di Sulawesi di mana ada budaya pembuatan kapal, ada pohon bitti vitek yang dijadikan bahan dasar perahu. Kayu pohon ini sangat kokoh dan bentuknya tidak berubah, meski terkena air atau sinar matahari.

c. Apa Penyebab Kerusakan Hutan?

Apa penyebab kerusakan hutan di Indonesia? Siapa yang harus disalahkan? Tidak tahukah anda bahwa Hutan di Indonesia sangat rentan terhadap Kerusakan Hutan. Mengapa demikian? Beberapa penyebab kerusakan hutan dapat dijelaskan sebagai berikut.

Hutan-hutan di Indonesia termasuk dalam kategori hutan hujan tropis, ciri khas dari hutan ini mempunyai mekanisme “siklus hara tertutup”. Penampilan hutan hujan tropis yang begitu megah sebenarnya hanya tampakan luarnya saja, namun tanah-tanah di daerah ini adalah miskin hara. Sebagian besar unsur hara terkandung di dalam vegetasi yaitu pohon-pohon yang hidup di areal tersebut. Lebih dari 70 % unsur hara itu berada di dalam tegakan hutan sedangkan hanya kira-kira 30 % yang berada di dalam tanah.

Hal ini terjadi karena daerah tropis mempunyai curah hujan yang tinggi, sehingga proses “leaching” atau pencucian unsur hara berjalan dengan cepat. Selain itu jenis tanahnya sebagian besar tersusun dari partikel lempung kaolinite dan illite dengan kapasitas tukar kation yang rendah.

Bila terjadi penebangan, perambahan dan pembukaan lahan hutan, vegetasi diatasnya akan hilang sehingga tidak bisa menjamin kesuburan areal tersebut. Walaupun hutan termasuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, namun sampai batas tertentu melebihi “daya lenting” hutan akan sulit memperbaharui diri, perlu waktu ratusan tahun untuk kembali kepada kondisi semula. Kegiatan penebangan hutan dengan intensitas yang tinggi akan merusak hutan dan menghilangkan biodiversitas didalamnya. Beragam flora dan fauna akan punah karena habitatnya dirusak dan dimanfaatkan untuk kepentingan lain.

Selain dari kondisi alam yang menyebabkan rentannya hutan terhadap kerusakan, Indonesia tergolong dalam negara berkembang yang mempunyai angka kemiskinan yang cukup besar. Masyarakat miskin yang berjumlah sekitar 30 juta jiwa banyak menggantungkan hidupnya kepada alam terutama masyarakat miskin yang hidup di daerah sekitar hutan. Hutan menjadi sasaran eksploitasi masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Mereka terpaksa merambah hutan untuk mencari makanan dan meningkatkan pendapatannya.

d. Dampak Kerusakan Hutan


Dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan, memberi akibat kepada mahluk hidup di sekitarnya, baik dalam hutan maupun di luar hutan. Kerusakan hutan dengan intensitas yang besar berakibat negatif pada ekosistem hutan, namun ada kerusakan hutan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan permudaan di dalam hutan.

Jenis-jenis pohon yang hidup di dalam hutan mempunyai kemampuan adaptasi yang berbeda terhadap cahaya. Ada yang tergolong dalam jenis intoleran atau jenis senang cahaya dan ada yang termasuk dalam jenis toleran atau jenis yang memerlukan naungan atau jumlah intesitas cahaya yang terbatas. Sedangkan ada jenis yang tergolong dalam "Gap Opportunists", banyak di dalamnya jenis-jenis dari family Dipterocarpaceae.

Jenis-jenis gap opportunist mengambil keuntungan positif dari celah-celah (gap) yang terbentuk karena tumbangnya pohon-pohon yang besar. Permudaan jenis ini dapat tumbuh di bawah naungan pohon induk tetapi bila beberapa tahun tidak ada perubahan cahaya matahari yang masuk sampai ke dasar maka akan terjadi kematian masal dari semai-semai ini.

Dalam proses alami pohon-pohon akan menjadi tua dan mati, tumbangnya pohon-pohon tua ini membuka peluang bagi hidupnya semai-semai yang memerlukan cahaya dalam pertumbuhan. Kerusakan hutan atau istilahnya "disturbance" ganguan-gangguan dalam intensitas yang terbatas memberikan dampat posistif terhadap pertumbuhan semai-semai dan regenerasi di dalam hutan. Semua ini terjadi agar keseimbangan ekosistem dalam hutan dapat terjadi melalui proses alami yang berjalan dengan baik. Namun bila intensitas kerusakan hutan itu tinggi melebihi "daya lenting" yang ada, maka akan terjadi deforestasi yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

Dampak negatif dari kerusakan hutan terhadap lingkungan hidup adalah sebagai berikut
  • Sistem hidro-orologis menjadi terganggu
  • Banjir dan tanah longsor pada musim hujan.
  • Kekeringan pada musim panas
  • Punahnya Biodiversitas
  • Kemiskinan dan Kerugian secara ekonomis
  • Perubahan Iklim dan Pemanasan Global
  • Rusaknya Ekosistem Darat maupun Laut
  • Abrasi Pantai dan Intrusi dari Laut
  • Hilangnya ciri khas budaya masyarakat

e. Upaya Memulihkan Kondisi Bumi

Memang tragis bila kita melihat kondisi lingkungan sekarang ini. Kerusakan lingkungan ada di mana-mana. Sekitar 60 persen muka bumi telah mengalami kerusakan lingkungan mulai dari level yang ringan hingga level kerusakan yang sangat parah.
Kerusakan lingkungan ini tentu saja akan membawa dampak negatif bagi semua umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Maka dari itu, perlu adanya upaya pencegahan kerusakan lingkungan dan upaya pemulihan lingkungan agar pulih dan lestari. Berikut terdapat beberapa upaya untuk mencegah dan mengatasi kerusakan lingkungan.
1. Penghijauan atau reboisasi lahan yang telah rusak.
Meskipun Indonesia terkenal sebagai ‘paru-paru dunia’, namun kondisi kerusakan hutan terutama hutan hujan tropis semakin memprihatinkan. Akibat dari aksi penebangan liar yang tidak bertanggung jawab ini, hutan-hutan di Indonesia kini banyak yang rusak.
Salah satu upaya untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan melakukan upaya reboisasi atau penghijauan kembali. Program rebosiasi ini perlu dilakukan untuk membenahi lahan-lahan atau hutan-hutan yang gundul dan rusak.
Dengan adanya upaya rebosiasi, setidaknya ada kemungkinan untuk menyelamatkan hutan-hutan yang telah rusak. Memang akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melihat hasilnya. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengupayakan program rebosiasi ini sedari sekarang demi anak dan cucu kita mendatang.
2. Hentikan penebangan liar dan terapkan sistem tebang pilih.
Bila memang perlu ada kegiatan penebangan untuk kepentingan industri, ada baiknya bila kita terapkan sistem tebang pilih. Pohon-pohon yang akan dipilih sebaiknya memiliki kualifikasi-kualifikasi tertentu seperti pohon yang sudah layak ditebang, pohon yang tidak dilindungi alias bukan flora yang dilindungi, dan masih ada beberapa kualifikasi lainnya.
Lantas hindari penebangan pohon secara masal karena penebangan hutan secara masal akan merusak keseimbangan ekosistem di sekitar hutan. Dampak lainnya dari penebangan hutan secara masal yaitu kondisi tanah di sekitar hutan yang tidak kondusif sehingga mudah terjadi longsor, banjir bandang, dan bencana-bencana lainnya.
3. Kurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Penggunaan bahan bakar fosil yang saat ini semakin marak di dunia adalah salah satu kontribusi terbesar timbulnya kerusakan lingkungan di bumi. Bahan bakar fosil yang terbakar melalui asap kendaraan bermotor dan industri menyebabkan adanya pencemaran udara.
Pencemaran udara ini akan berpengaruh pada meningkatkanya emisi gas karbon dioksida di lapisan atmosfir bumi. Efeknya bumi akan terkena dampak efek rumah kaca. Terlebih lagi dengan banyaknya penggunaan AC yang mengeluarkan gas freon.
Gas freon ini berkontribusi merusak lapisan ozone di lapisan atmosfir. Akibatnya suhu bumi akan semakin panas. Agar lingkungan tetap terjaga, perlu kiranya bagi kita untuk memulai penggunaan bahan bakar alternatif seperti bahan bakar biogas dan panel tenaga surya.
Kini sudah mulai banyak kendaraan yang bersumber tenaga surya serta peralatan-peralatan yang dapat dioperasikan dengan menggunakan tenaga surya dan bahan bakar biogas.
Upaya pencegahan kerusakan lingkungan lainnya antara lain pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke luar kawasan industri, penggunaan bahan-bahan organik yang mudah terurai oleh mikroorganisme seperti bungkus makanan dengan daun pisang, pengaplikasian upaya remidiasi yaitu program pembersihan tanah dari beragam jenis polutan, penerapan prinsip 4R yaitu Reduce, Reuse, Recycle, dan Replant.
Adapun upaya-upaya lainnya yang bisa kita lakukan untuk cegah dan atasi kerusakan lingkungan adalah upaya pelestarian tanah, pelestarian udara, pelestarian hutan, pelestarian pantai dan laut, dan pelestarian flora dan fauna. Dengan memperhatikan beberapa upaya perbaikan ini, pastinya lingkungan di bumi akan lestari dan seimbang.

- NOVICA ADETYA & BAGAS FADILLA-

Sinopsis Budidaya Udang dan Ikan Dalam Tambak

     

Di kalangan pertanian, istilah jawa budidaya; di gunakan bagi kegiatan usaha produksi suatu komoditi, sebagai contohnya budidaya ikan. sebagian besar budidaya itu dilakukan oleh para petani ikan di kolam air tawar (juga petakan sawah dan sawah tambak), dan oleh para petani tambak di empang air payau. Kegiatannya berupa membudidayakan ikan yang dulunya hidup liar, menjadi ikan kultur (piaraan). Istilah tambak yang di pungut dari bahasa jawa nambak (membendung air), di gunakn untuk menyatakan sebuah empang dekat pantai laut. Tiap petakan dapat meliputi areal seluas 0,5-2 hektar. Dan bentuk tambak yang sampai Sekarang masih ada adalah persegi panjang. Selain itu, tambak di bagi menjadi 3 golongan yaitu : 
  • tambak lanyah (dekat sekali dengan laut), 
  • tambak biasa (terisi campuran air asin, air laut, dan air sungai), dan 
  • tambak darat (jauh dari pantai dan suplai air saat musim hujan). 
     Tipe-tipe tambak : tambak tipe jawa barat, porong, taman, filipina, dan Taiwán. Tambak, pada umumnya sering di perjual-belikan dan bahkan di sewakan atau di kontrakan, selain itu juga di sewakan dengan sistem bagi-hasil. Penilaian lokasi calon tambak adalah dengan cara evaluasi calon lokasi tambak dan mengobservasi keadaan tanah, mutu air, dan keadaan prasarana. Sedangkan pembangunan tambaknya melalui beberapa proses sebagai berikut : susunan tambak dan kedalaman saluran, pembangunan pematang, pemasangan pintu air, penggalian saluran dan perataan dasar tambak. Hasil utama dari tambak adalah ikan Bandeng, chanos chanos (forskal), sejenis ikan laut dari familias chanidae, ordo malacopterygii. Hasil Bandeng yang paling terkenal adalah hasil tambak sidoharjo dan gersik. Sifat ikan Bandeng adalah euryhalien (tahan terhadap perubahan kadar garam dalam air), yang memungkinkan di pelihara di dalam air payau.
     Pemupukan tambak, bertujuan untuk menyuburkan pertumbuhan klekap. Biasanya menggunakan pupuk kandang, kompos, atau buatan sendiri. Pemberantas hama, dilakukan setelah selesai pemupukan. Pada saat air segar mencapai 15 cm petakan tambak di beri bungkil buah teh sebagai pemberantas hama seperti ikan buas dan lain-lain. Penanganan hasil panen sama pentingnya dengan tindakan teknis berproduksi lainnya. Jika penanganan pada hal ini salah maka berakibat buruk pada hasilnya. Ikan hasil tambak di pasarkan dalam keadaan mati, tetapi sekalipun demikian, ikan harus masih segar. Ikan yang di pasarkan dalam keadaan masih segar selalu di bayar lebih tinggi, dari pada dengan yang mulai menjadi berek. Penyebab keberekan ikan adalah karena adanya berbagi jenis bakteri yang tumbuh pada lendir kulit dan insang. Untuk itu ikan harus cepat-cepat di cuci dengan air bersih. Kemudian ikan bersih di timbun dalam keranjang pengangkut yang sudah di lapisi daun pisang bagian dalamnya sampai dua lapis bersama hancuran es batu, dan di tutup rapat agar esnya tidak cepat mencair. Lalu, ikan siap di pasarkan.