Perubahan Hari Efektif Belajar dari
Lima Hari Menjadi Enam Hari merupakan Sesuatu yang tidak menarik dan
membebankan siswa. Mengapa demikian? Menurut argumen yang saya kemukakan ini
ada beberapa alasan yang membuat siswa menjadi sangat terbebani akibat dari
kebijakan perubahan hari efektif belajar. Menurut Prof Dr Bambang Suhendro,ketua
Tim Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kurikulum dari tingkat SD (sekolah
dasar) hingga SMA (Sekolah Menengah Atas) yang diterapkan di Indonesia merupakan
Kurikulum terberat di dunia. Dalam waktu
satu tahun pelajar SD hingga SMA menghabiskan waktu selama 1000-2000 jam. Indonesia
menempati peringkat satu sebagai Negara dengan KBM terlama di dunia. Belum lagi
pelajaran yang terlalu banyak membuat siswa menjadi jenuh dan tidak mampu
memahami materi pelajaran. Kebijakan perubahan hari efektif dari lima hari
menjadi enam hari sangat merugikan siswa. Mengapa demikian? Jika siswa
menghabiskan waktu sekitar 9 jam per-hari X 5 hari = 45 jam/ minggu. 45 X 4= 180 jam/ bulan lalu
180 X 11 = 1980 jam/tahun. Angka ini sudah dihitung beserta hari libur
nasional. Jika kebijakan hari efektif menjadi enam hari maka siswa menghabiskan
waktu sekitar 7 jam per hari dan sekitar 1540 jam per tahun.Tidak semua siswa
mempunyai bakat dibidang akademis tetapi banyak siswa yang mempunyai bakat
dibidang non akademis seperti ekstrakurikuler dan lain sebagainya. Dengan hanya mengorbankan 2 jam perhari siswa
dapat kehilangan waktu untuk mengembangkan bakat nya di luar sekolah. Tidak
semua sekolah mempunyai kualitas guru yang baik. Banyak sekolah yang mempunyai
kualitas guru dibawah standar dan menyebabkan siswa harus mengambil bimbingan
belajar/kursus diluar sekolah. Jika hari efektif belajar menjadi enam hari
kualitas akademik siswa di beberapa sekolah akan menurun dan mengakibatkan mutu
sekolah menjadi menurun pula. Jika kualitas guru dan mutu pendidikan ditingkatkan dan jam
efektif belajar hanya sekitar 5 jam maka saya sangat setuju dengan kebijakan tersebut. Tapi dengan kondisi saat ini saya tidak setuju dengan kebijakan baru ini
INNEKE AULIA
XII IPA 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar